wah, sebenarnya ide tulisan ini adalah ketika mendengar kata WOrld Peace lalu kenapa saya berada di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional
BAGI saya keberadaan saya di Hubungan internasional sendiri tidak terlepas dari keinginan saya akan mengenal budaya luar dan menjalin hubungan dengan negara lain, selain itu ternyata takdir juga menentukan saya masuk ke Hubungan Internasional ini, jadilah yang namanya Rifcy Zulficar ini seorang mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah mada, padahal waktu itu sebelum masuk UGM sudah keterima UI dan STAN.. tapi karena ada beberapa pertimbangan kembali saya memilih UGM
pada waktu di tanya alasan kenapa masuk Hubungan internasional pun alasannya masih CEPE BANGET *cupu maksudnya
oke, karena kemaren dapat ISu yang indah dan cantik banget saya mencoba menulis Ulang kenapa saya masuk Hubungan internasional
jreng jreeng jreeng jreeeng... isu tersebut adalah WORLD PEACE atau perdamaian dunia.
oke
World peace, as far as i know... dunia ini memang masih di landa perang kok, baik itu perang melawan kemiskinan, perang melawan kebodohan, bahkan perang melawan monster dan robot dari luar angkasa (haduh ini yang terakhir mah hasil hayalan saya abis lihat Tokusatsu) yah perang tengah berkecamuk di masa damai ini, lihat saja sekarang kemiskinan masih melanda, ketakutan masih banyak. dan paling parah adalah beberapa negara melegalkan perang untuk menginvasi negara lain, kejadian terakhir israel yang menggempur palestina kemaren
saya kembali berpikir, jangan jangan world peace itu sendiri adalah suatu ide yang sangat Utopis, sangat humanis, sangat idealis.. bahkan sangat manis. pada kenyataannya keberadaan world peace sendiri masih di pertanyakan, karena saya merasa keberadaan dari world peace sendiri dirasa sangat AMAT tidak mungkin, orang realisme selalu bilang, peace baru bisa terpenuhi apabila semua kebutuhan dan keingginan individu itu terpenuhi, orang liberalisme selalu bilang asal ada akses terhadap aktor pasti peace bisa terjadi dan menonjolkan kerja sama, bla bla bla ampe feminisme bilang peace baru bisa tercapai kalau ada peranan wanita di dalamnya...
semua itu benar kok "KATA PERSPEKTIF itu sendiri" tapi kok aku bisa tahu.. ya iyalah jelas, selama belajar di Hubungan internasional persepektif dan tingkatan analisa selalu jadi dasar dalam menyelami masalah dalam menganalisa suatu kasus, bisa di bilang ini merupakan makanan sehari hari bagi para mahasiswa jurusan ilmu hubungan internasional sendiri.
Lalu apa hubungannya dengan world peace itu sendiri??
karena WORLD PEACE itu sendiri terletak di tatanan pikiran dan level yang UTOPIS banget menurut saya, mempelajari hubungan internasional sendiri amat penting artinya bagi pencapaian yang UTOPIS ini, kita tahu mencapai WORLD PEACE sendiri adalah suatu yang susah, banyak sekali hambatan banyak sekali tantangan
tapi dalam hubungan internasional itu, kita justru menganalisa tantangan dan hambatan tersebut, memberikan suatu laporan faktual, analisis tajam, mencermati setiap kemungkinan yang akan terjadi, serta saran yang sekiranya dapat diambil jika sewaktu waktu terjadi Worst scenario dalam menuju WORLD PEACE itu sendiri.
jikalau di perhatikan baik-baik keberadaan ilmu hubungan internasional sendiri amat mendukung untuk WORLD PEACE itu sendiri, betapa tidak banyak sekali mata kuliah yang di ajarkan yang sekiranya ternyata mendukung untuk mencapai keadaan Utopis tersebut. coba deh urutin satu persatu, di Jurusan hubungan internasional kita mulai belajar dari teknik diplomasi, teknik negosiasi sampe ke studi kawasan hanya untuk memperdalami analisa suatu masalah dan sekiranya dapat mengantisipasi permasalahan tersebut di kemudian hari.
WORLD PEACE sendiri merupakan suatu masalah sosial, seperti yang kita tahu permasalahan di sosial sendiri semakin lama tentunya semakin berubah, hal ini bisa dilihat karena trend dari manusia yang menimbulkan kata Sosial itu sendiri juga berubah setiap saat, bisa Trend perang terjadi, trend baju juga keren, trend bunuh diri dan lain lain
tentunya hal ini membuat saya menyadari, ternyata Hubungan Internasional sendiri bisa amat Fleksibel tidak seperti terapan hukum lainnya, meski levelnya berada dalam kerjasama internasional, akan tetapi ternyata permasalahan yang perlu dianalisa bisa sampe ke akar akarnya
sebagai contoh,
begitulah adanya, ternyata banyak sekali hal yang mendukung WORLD PEACE dalam mempelajari ilmu hubungan internasional.
BAGI saya keberadaan saya di Hubungan internasional sendiri tidak terlepas dari keinginan saya akan mengenal budaya luar dan menjalin hubungan dengan negara lain, selain itu ternyata takdir juga menentukan saya masuk ke Hubungan Internasional ini, jadilah yang namanya Rifcy Zulficar ini seorang mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah mada, padahal waktu itu sebelum masuk UGM sudah keterima UI dan STAN.. tapi karena ada beberapa pertimbangan kembali saya memilih UGM
pada waktu di tanya alasan kenapa masuk Hubungan internasional pun alasannya masih CEPE BANGET *cupu maksudnya
oke, karena kemaren dapat ISu yang indah dan cantik banget saya mencoba menulis Ulang kenapa saya masuk Hubungan internasional
jreng jreeng jreeng jreeeng... isu tersebut adalah WORLD PEACE atau perdamaian dunia.
oke
World peace, as far as i know... dunia ini memang masih di landa perang kok, baik itu perang melawan kemiskinan, perang melawan kebodohan, bahkan perang melawan monster dan robot dari luar angkasa (haduh ini yang terakhir mah hasil hayalan saya abis lihat Tokusatsu) yah perang tengah berkecamuk di masa damai ini, lihat saja sekarang kemiskinan masih melanda, ketakutan masih banyak. dan paling parah adalah beberapa negara melegalkan perang untuk menginvasi negara lain, kejadian terakhir israel yang menggempur palestina kemaren
saya kembali berpikir, jangan jangan world peace itu sendiri adalah suatu ide yang sangat Utopis, sangat humanis, sangat idealis.. bahkan sangat manis. pada kenyataannya keberadaan world peace sendiri masih di pertanyakan, karena saya merasa keberadaan dari world peace sendiri dirasa sangat AMAT tidak mungkin, orang realisme selalu bilang, peace baru bisa terpenuhi apabila semua kebutuhan dan keingginan individu itu terpenuhi, orang liberalisme selalu bilang asal ada akses terhadap aktor pasti peace bisa terjadi dan menonjolkan kerja sama, bla bla bla ampe feminisme bilang peace baru bisa tercapai kalau ada peranan wanita di dalamnya...
semua itu benar kok "KATA PERSPEKTIF itu sendiri" tapi kok aku bisa tahu.. ya iyalah jelas, selama belajar di Hubungan internasional persepektif dan tingkatan analisa selalu jadi dasar dalam menyelami masalah dalam menganalisa suatu kasus, bisa di bilang ini merupakan makanan sehari hari bagi para mahasiswa jurusan ilmu hubungan internasional sendiri.
Lalu apa hubungannya dengan world peace itu sendiri??
karena WORLD PEACE itu sendiri terletak di tatanan pikiran dan level yang UTOPIS banget menurut saya, mempelajari hubungan internasional sendiri amat penting artinya bagi pencapaian yang UTOPIS ini, kita tahu mencapai WORLD PEACE sendiri adalah suatu yang susah, banyak sekali hambatan banyak sekali tantangan
tapi dalam hubungan internasional itu, kita justru menganalisa tantangan dan hambatan tersebut, memberikan suatu laporan faktual, analisis tajam, mencermati setiap kemungkinan yang akan terjadi, serta saran yang sekiranya dapat diambil jika sewaktu waktu terjadi Worst scenario dalam menuju WORLD PEACE itu sendiri.
jikalau di perhatikan baik-baik keberadaan ilmu hubungan internasional sendiri amat mendukung untuk WORLD PEACE itu sendiri, betapa tidak banyak sekali mata kuliah yang di ajarkan yang sekiranya ternyata mendukung untuk mencapai keadaan Utopis tersebut. coba deh urutin satu persatu, di Jurusan hubungan internasional kita mulai belajar dari teknik diplomasi, teknik negosiasi sampe ke studi kawasan hanya untuk memperdalami analisa suatu masalah dan sekiranya dapat mengantisipasi permasalahan tersebut di kemudian hari.
WORLD PEACE sendiri merupakan suatu masalah sosial, seperti yang kita tahu permasalahan di sosial sendiri semakin lama tentunya semakin berubah, hal ini bisa dilihat karena trend dari manusia yang menimbulkan kata Sosial itu sendiri juga berubah setiap saat, bisa Trend perang terjadi, trend baju juga keren, trend bunuh diri dan lain lain
tentunya hal ini membuat saya menyadari, ternyata Hubungan Internasional sendiri bisa amat Fleksibel tidak seperti terapan hukum lainnya, meski levelnya berada dalam kerjasama internasional, akan tetapi ternyata permasalahan yang perlu dianalisa bisa sampe ke akar akarnya
sebagai contoh,
- kita bisa menjadi orang ekonomi saat membicarakan pengaruh dana Talangan atau Bail out amerika kemaren *padahal ndak di ajarin ekonomi* tapi ada ekonomi politik internasional
- kita bisa menjadi pengamat teknologi informatika saat ternyata globalisasi bisa menyebar melalui dunia maya dan menghegemoni segala hal
- kita bisa menjadi orang Hukum, saat kita berusha melihat intervensi amerika ke irak dan ternyata pada saat itu amerika melanggar hukum humanitarian internasional
- kita bisa menjadi orang antropholog dengan belajar sistem masyarakat jepang, sistem masyarakat korea, polpem korea jepang dan sebagainya pokoknya tentang budaya
- menjadi orang sastra saat kita belajar bahasa asing untuk skill internasional relationship kita
- dll
begitulah adanya, ternyata banyak sekali hal yang mendukung WORLD PEACE dalam mempelajari ilmu hubungan internasional.
pertamax..
mau mengucapkan..HAPPY NULIS^^
oh yah mas..tutorial read more dah isa tuh..
klo masih pusing bisa via YM aja..
oh yah amie dah add YM mas kiki..siapa tau mas kiki butuh penjelas tentang semua tutorial yang amie bwat*g perlu*