Di tengah seliweran plat P dan DK (review Of mudik)
27 september 2008
Sabtu pagi pukul 6 WIB (waktu
Kulirik angka yang tertera di handphoneku masih 6.12 wib, kali ini kulihat banyuwangi kala pagi hari. Masih sepi, yang ada hanya beberapa truk yang berseliweran, yah aku turun dari bus yang membawaku dari
Kali ini aku menuju ke rumahku yang berada di pakis jalio, yah sukur-sukur kalau orang tuaku tidur di sana atau paling enggak ada sepeda motor yang bisa kupakai ke rumah lainnya, aku memang tidak ingin di jemput pagi harinya karena ingin melakukan perjalanan di pagi hari, yap banyuwangi di pagi haari,,, kulewati alur jalan sejauh 1 km sebelum tiba ke rumah (udah diitung via pengukur jarak di sepeda motor pada saat sekolah dulu) h-5 sebelum lebaran, tentu saja jalanan sepi, bisa dibilang mungkin karena banyak sekali orang yang mengadakan mudik di banyuwangi
Udara pagi menerpaku, taatkala kulihat sawah yang sudah di panen meninggalkan kesan bahwa ladang tersebut sudah berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan para pengelolanya, tampaknya para makluk pagi tersebut masih belum menampakan kegiatannya, ataukah hanya aku saja yang tiba terlalu pagi.. hehhehehe.. jalan 1 km menuju rumah di pakis jalio tidak begitu melelahkan bagiku, sepanjang perjalanan masih kutempuh sambil mendendangkan lagu Mojacko
“andaikan sahabatku
Dari luar angkasa
Apakah yang terjadi
Oh mungkinkaah
Sejenak bintang utara
Bermain dengan air
Pergi ke planet saturnus… bersama-sama
Kata- kata yang indah
Tidaklah perlu
Sungguh menenangkan hati
Hingga waktu pun terlupakan
Planet venus yang indah
Seperti dari emas
Tempat yang paling indah yang pernah kau antar”
Hahahahha.. lagu masa kecil itu terus terucap dari mulut cobekku ini… yah tak terasa perjalanan selama 30 menit (1 KM 30 menit?) duuh kayaknya rekor jalanku perlu di perbaiki nih. Ok aku tiba di rumah tersayang.. akan tetapi
“mobil mana…?”
Itu pertanyaan yang keluar dari mulutku pertama kali, saat melihat mobil tidak ada, lalu aku mengetuk pintu rumah.
“assalamualaikum…” salamku sambil mengetuk pintu
Sayup sayup dari arah dapur terdengar suara yu’wa dia datang sambil membawa kerincingan kunci.
“eh mas kiki, loh nggak ikut ke
Yu’ wa adalah pembantu yang melayani rumahku sejak aku umur 2 tahun, Yu’ wa sendiri tinggal di kampung sebelah, dan bekerja di rumah kami dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang
“loh mama, ayah ama cindy ke bali toh mbak?” tanyaku sambil menaruh tasku di meja ruang tamu
“iya sudah dari kemaren!” sahut Yu’ wa sambil ngeloyor ke dapur lagi, dia langsung meneruskan pekerjaan lagi
“loh mbak, nggak mudik po?” tanyaku tatkala diriku sudah sampai di dapur, Yu’wa sedang masak nasi goreng
“enggak mas, sodara besok pada datang, jadi gak usah mudik” jawab yu’wa, sebenarnya percakapan ini ada dalam bahasa Osing alias pake bahasa daerah banyuwangi, tapi untuk amannya pake bahasa indonesia aja,
“ooow!” kata ku sambil berlalu, kali ini diriku menuju ke depan rumah untuk menyalakan air, loh kok ada sepeda motor tiger revo di Garasi, emang kapan ayah beli sepeda? Bukannya Tiger 2000ku kemaren di jual buat naek haji?
“mbaaaaaaak, ini sepeda motor siapa?” teriakku dari garasi
“itu punya mas henky mas!” kata Yu’wa “sekarang mas henky ke bajulmati!”
“hapee…hapee.. hapeee!’ kataku terburu-buru menuju ke tas, yap aku langsung menelpon mas henky
“maseeeeeeeee..!” teriakku di hape setelah terdengar suara dari seberang
“maaaaaaas sepedanya ku pake yaaaa!” suaraku membahana di ruang tamu dan terdengar suara iya serta wanti-wanti yang isinya pasti hati-hati di jalan, jangan terlalu ngebut bla bla blaa ya iayalah namanya juga wanti-wanti pasti kebanyakan disuruh begitu, entah perasaan riang atau bagaimana kali ini aku segera mandi
“asiiik bisa pergi ke bali!” mumpung ada sepeda motor
Huhuhuahahaha, puas rasanya dapat barang gratisan, mau bagaimana lagi, mau ambil speda motor di sutri pasti kunci di bawa pergi ke bali, kalau mau ngikut ke bali tanpa sepeda motor otomatis harus pake line ke ketapang “kalau dari banyuwangi kota cukup cari line 1 terus naek line 6 yang akan mengantarkan kamu ke pelabuhan ketapang, trus naek kapal fery dari Ketapang ke pelabuhan Gilimanuk, trus naek bus lagi buat ke denpasar setelah sampai ke pelabuhan gilimanuk, REPOOOT BANGEEET mending motor touring dari kota ke ketapang lalu naek fery lalu touring dari gilimanuk ke denpasar lagipula kalau naik sepeda motor malah banyak sekali waktu istirahat kamu bisa mampir ke desa desa sebelum denpasar, akan tetapi kekuarangnnya adalah kamu harus extra hati hati plus makan haati dengan tingkah laku bus yang ngebut sepanjang jalan menuju ke denpasar, wuahahahahhaha. *duh lebay nulisnya
Jam 12.00 WIB
Setelah mandi, makan, ngenet bentar, sholat dhuhur, aku segera berangkat ke ketapang, dari rumah menuju ke ketapang butuh sekitar perjalanan dengan sepeda motor dan kecepatan 40-60 Km/jam yah kira-kira segitulah kecepatannku abisnya sembari jalan sembari juga mata jelalatan ngelihatin perubahan di banyuwangi. Heee banyak sekali perubahan yang terjadi, ya iyalah Cuma beberapa saat aja di banyuwangi dan selalu gak ada waktu untuk jalan-jalan kalaupun ada ya ndak ada sepeda motor untuk jalan-jalan
Huwee sudahlah ayo lanjutkan perjalanan ke bali
Jam 12.40an aku sudah ada di pelabuhan ketapang, yah cukup beli tiker kapal fery
Tapi sayangnya ngantrinya nggak tahan bu, soalnya kalau dari ketapang sih sepi tapi dari Gilimanuknya ramaiii, apalagi kalau nunggu bongkar kapal yah akhirnya setelah nunggu 1 jam bisa naik kapal fery, tapi sekarang sistemnya di jatah per shaft, huweee, kiki dapat jatah shaft ke 5, heeeee lamannaaa… setelah memarkir sepeda motor aku segera naik ke geladak kapal, sudah lama tidak naek kapal, kayaknya hampir 3 bulanan sih, yah agak mabuk gitu
Hahaha 1 jam perjalanan pake fery jam 15.00 aku sudah turun dari kapal fery dan menuju ke denpasar, yang bener aja perjalanan dari Gilimanuk ke Denpasar dipenuhi oleh umpatan dan makian dalam hati *sebenarnya sih gak gitu* bagaimana tidak, untuk seorang yang bersepeda motor dengan kecepatan rata-rata 50-60KM/jam melawan truk dan bus yang berseliweran emang asem bener
Jam 16.40 WIB
Udah nyampe di negara, langsung aja ambil lajur kiri kemudian menuju ke rumah mas Sofyan, abisnya denger-denger mbak lina istrinya mas sofyan udah melahirkan…. Hooo jadi pengen lihat, lagipula gara-gara di jogja aku jarang ke bali *apa hubungannya coba*
17.20 WIB
Nyampe di rumah mas sofyan, huweee.. sepi bener, yang ada malah mertuanya mas sofyan, katanya mas sofyan lagi ke tabanan sedang mbak Lina ama Abdi (anaknya mas sofyan) ada di kota genteng banyuwangi, LAAAAH KOOOK. Ya suuuuwdah pamitan pada mertuannya mas sofyan langsung menuju Denpasar
20.50 (WIB)
Akhirnya nyampe di rumah Denpasar, ketika nyampe yang ada hanya Ayah ditemani TV
“loh mana Mama, Yah?”
Ayahku hanya menjawab sambil mencet tombol remote TV, “dari tadi ke butik ama adekmu!”
Bisa dibayangin pasti mereka berdua Belanja lagi, dasar cewek-cewek sukaannya belanjaa mulu.ya sudah aku langsung mandi dan naek k tempat tidur. Bodo amat
Tanggal 28
Penderitaan tidak berakhir begitu saja sodara-sodara justru malah di mulai dari jam 1 siang WITA, seperti biasa diriku yang BANGSAWAN *bangsane tangi awan* ini baru bangun jam 10 Wita, mandi lalu nyemil di depan TV, sedangkan Mama baru datang dari Ubud langsung mengajak pergi ke denpasar, katanya belanja-belanja, pantes aja dari aku bangun gak ketemu Ayah sama Adek, duuuh mereka melarikan diri dari tugas menemani Mama belanja. Terpaksa deh terpaksa harus ikut mama belanja
Berikut ini tips saya untuk kamu para cowok yang terjebak untuk ikut orang tuanya Belanja
- Bawa hape, HP jaman sekarang merupakan Killing time machine paling hebat, betapa tidak, kamu bisa surfing ke Internet, check email, ngeforum, pake YM disaat mama kamu sedang mencoba-coba baju atau ngapain
- Ikut berperan aktif, banyak diantara para cowok ogah-ogahan dan cenderung diam ketika di suruh nemani belanja, tapi ini justru salah, cobalah ngasih komentar, pedes pun gak papa, contoh “nak, bajunya ini cocok gak?” pandangi bentar dari atas ke bawah meski sebenarnya gak ngelihat secara detail “hmm rasanya kurang cocok deh ma, coba yang lain!” kalau kamu terus bicara itu saat di tanya pendapat ketika milih baju, dijamin waktu dalam toko akan semakin kecil *ibu saya justru malah pengen cari toko lain* karena koleksi di toko itu saya bilang kurang cocok beberapa kali
- Jangan lama-lama di satu toko, ganti toko ganti pula pemandangan dan makin ndak bosen dirimu menunggu, ajaklah ibumu untuk sering-sering pindah toko, selain berganti pemandangan juga membuat ibumu cepat capek (hohooho jahatnya saya)
- Jalan-jalan sendiri kalau no 3 tidak bisa di terapkan minta ijin aja ke ibumu untuk jalan-jalan sendiri bentar mau lihat yang lain, dan bilang kalau sudah segera sms kamu
- Meraung-raung kayak anak kecil minta pulang¸ Kalau ke 4 tips diatas tidak bisa terpaksa pake jurus meraung-raung sambil guling guling minta pulang, sebenarnya kalau tahan malu sih ok-ok saja
Sayangnya saya tidak bawa handphone jadi acara belanja jadi gariiiiiiing, untung aja tips ke 4 selalu saya terapkan, dan menyadari kalau masa belanja ibu saya di tiap toko mungkin sampai 30-1 jam jadi banyak hal yang di lakukan
Acara belanja selesai dengan 18 bag, 4 jam dan saya jadi kuli angkut sampai pulang…ppppffffh
Tanggal 29
Seperti biasa bangun siang hari jam 10, tapi kali ini ada sms dari reyan,
RYN : ki, udah mudik?
Q2 :ki2 lg di Bali Rey, knapa?
RYN :ad acr kmpul dgn ank2 sma di sekolah ntar jam 8an, km ikut?
Q2 :insya allah, tp ntar aku agak telat loh, nggak tw gilimanuk ntar rame apa kgk!
RYN :ok d tunggu
Segeralah aku mandi dan berpakaian, begitu melihat aku bangun mama langsung mengajak pergi lagi, tapi sayangnya aku bilang mau ke banyuwangi, akhirnya setelah bersilat lidah panjaaaaaaaaaaang BGT aku menang, hahahahhaha, segera kupanaskan sepeda motor sambil makan roti bakar, jam sudah menunjukkan 12.00 wita, langsung aku berangkat ke Gilimanuk
Perjalanan dari denpasar ke Gilimanuk, bis ama truk sedikit, tapi sepeda motor bejibun, dan tapat pukul 5 Wita aku sudah sampe di Gilimanuk, tapi sayang sekali harus ngantri 3 jam untuk naik kapal Fery
Jam 8 WIB sudah mencapai ketapang, langsung saja diriku ngebut ke rumah reyan, untung saja dia belum berangkat, huwaaaa
Kami tiba di SMA jam 8.45 WIB, ternyata anak-anak sudah banyak yang kumpul, sayangnya batangan semua, karena para cewek sudah pulang dari tadi. Banyak sekali yang berubah dari smaku sekarang
Green house menghilang, warung pak leman gak ada, banyak pohon di tebang, uks di alih fungsikan jadi BK, ada Hotspot area, parkir sedang di bangun, lapangan buat loncat jauh skrng jadi tempat sampah Q(>..<)
Yah kebanyakan ngobrol ngalur ngidul, pada pukul 10.00, yang lain sudah pada pulang, aku masih bertahan karena lagi asik ngenet, yah lumayan cepet sih daripada internet di warnet di banyuwangi yang kecepatannya rata-rata cuman 2KBPS itu DUA bukan DUA PULUH dan dalam KiloByte bukan MegabYte, jadi bayangin aja seberapa lemotnya, apalagi warnet di banyuwangi kalau kalian tahu kebanyakan masih spec di bawah rata rata, masih pentium 3 (BUWEEEEEEEEEEH) belum ada kemajuan sama sekali
Tepat pukul 11.00 hanya tinggal aku dan laptopku, aku sendiri ngenet di kelas II.7, dan tepat di samping kelas adalah gerbang yang terkunci mau menuju kebun sekolah, pertamanya sih ok ok saja
Akan tetapi, tanpa ada bunyi gerbang di buka atau bunyi langkah, aku melihat sebuah kepala berambut panjang lewat di jendela kelas dari arah gerbang, sontak aja aku kaget dan membaca ayat kursi, semalam ini masih aja di godain Jin…
Huwa langsung ngebut aja menuju ke rumah, trus sms anak-anak
Tanggal 30 september
Hari terakhir puasa, diriku bengong di depan Tv sambil memandangi sekitar 200an SMS lebaran mulai berdatangan, alhasil diirku berkutan dengan handphone seharian, terkadang juga ada beberapa sms yang aku tidak tahu siapa pengirimnya.
Malam harinya Mama, Ayah dan Adek datang dari Bali, katanya ketapang sepi dan lumayan lancar jalannya, ngantrinya ngak lama, howeee…
Jam 2 pagi, diriku menyadari ada seseorang bangun di pagi hari
“ada apa ma?” tanyaku ketika melihat bayangan mama ketika diluar kamar,
“lek Sul masuk rumah sakit, kamu di rumah aja, mama sama dek cindy berangkat ke rumah sakit”
Hanya sepotong kalimat itu yang kudengar
Tanggal 1 Oktober
LEBARAAAAAAAAAAAAN…. Diriku bangun jam 5 paagi, yeah lebaraaan, takut gak dapat tempat waktu sholat ied langsung saja ku ceburkan diriku ke air yang dingin bangun, seketika saraf-saraf yang tertidur terkejang kejang semua, dengan celana hitam baju hitam *huwe serba black* nggak melayat kok, tapi emang gak ada baju lain, aku segera siap untuk sholat ied, tak berapa lama mendengaar aku gludak gluduk, orang rumah mulai bangun,
“Ki, jangan lupa jemput elsa sama resa, lek Sul sama Lek Rudi lagi di rumah sakit!”
Ohya baru tersadar ternyata mama sudah datang dari rumah sakit tapi aku tidka menyadari kedatangannya
Yap sambil menyusuri jalan dari Blok A menuju Blok L, aku sudah ada di rumah Lek Rudi, karena istrinya Lek Sul sedang opname di Rumah sakit, jadi aku bertugas menemani anak-anak kecil ini untuk mandi dan sholat ied, untuk Resa sendiri yang sudah kelas 1 SMP tidak begitu masalah, tapi si Kecil elsa, karena ibunya nggak ada dia agak rewel...BERSAMBUNG
akan dilanjutkan ke review II
selamat lebaran...
mana sih foto si kecilnya? pasang dong kalau ada, biar ketahuan siapa yang suka rewel..
salam buat orang berbokong besar. hoho (kata orang Malaysia, "tak seronok lah..!")