Kalau dalam Epos Harry Potter, dikenal tiga kutukan tak termaafkan. Siapapun menggunakan kutukan itu, dia akan langsung dikirim ke penjara sihir "Azkaban" di Laut Utara, yang dijaga oleh para Dementor.
Kutukan itu adalah:
1. Kutukan Imperio - yaitu kutukan pengendalian, sehingga orang yang terkena melakukan semua yang diinginkan penyihir, termasuk perbuatan kriminal.
2. Kutukan Cruxiatus - yaitu kutukan penyiksaan. Sihir dalam epos Harry Potter hanya boleh digunakan untuk membantu pekerjaan yang positif, tidak boleh untuk menyakiti orang lain.
3. Kutukan Avada Kedavra - yaitu kutukan pembunuh. Dalam dunia sihir, tidak ada yang mampu melawan kutukan pembunuh. Hanya sebuah keajaiban bahwa Harry Potter tidak terbunuh oleh Avada Kedavra yang dilontarkan Lord Voldemort, konon karena perlindungan cinta yang sempurna dari ibunya.
Tentu saja dalam dunia sihir, ada para pelahap maut pengikut Lord Voldemort yang gemar menggunakan tiga kutukan tadi. Harusnya mereka diseret ke Azkaban, namun para polisi penegak hukum sihir kewalahan, karena yang harus ditangkap juga menguasai sihir (Sumber: Milis Tetangga).
Nah Klo dalam dunia ilmiah yang nyata ada juga TIGA DOSA PRAKTIKAN TAK TERMAAFKAN.
Seorang praktikan yang melakukan salah satu (apalagi ketiga-tiganya) dari dosa tersebut, bisa langsung dikirim ke "penjara ilmiah"
Dosa tersebut adalah:
1. Dosa Plagiarism - yaitu mengklaim pekerjaan orang lain seolah-olah pekerjaannya. Ini adalah dosa yang sangat berat. Sang asisten berhak memberikan sanksi jika terbukti melakukan plagiarism.
2. Dosa Mencontek Pekerjaan Orang yaitu mengutip statement, data, tabel, gambar atau rumus yang bukan buatannya sendiri, kedalam laporannya sehingga isi laporan atau paper hampir sama [ato malah 100%equal) dengan yang dicontek.
3. Dosa Copy-Paste-Doank :meski tersebar banyak sumber laporan [master], tetapi kalau dalam satu laporan, sumbernya hanya itu -itu saja dan bahkan merupakan 80-90 persen isi master, dengan pembahasan yang asal jadi, ini juga tidak layak. Sebenarnya hampir mirip dengan plagiarism, meski agak halus (karena menulis sumbernya), tetapi berapa dong Nilai yang bisa diberikan untuk karya seperti ini?
Nach ... mau yang mana?
0 Response to "3 Dosa yang tak termaafkan"
Posting Komentar