POST-TITLE-HERE

Posted by Author On Month - Day - Year

POST-SUMMARY-HERE

POST-TITLE-HERE

Posted by Author On Month - Day - Year

POST-SUMMARY-HERE

POST-TITLE-HERE

Posted by Author On Month - Day - Year

POST-SUMMARY-HERE

POST-TITLE-HERE

Posted by Author On Month - Day - Year

POST-SUMMARY-HERE

POST-TITLE-HERE

Posted by Author On Month - Day - Year

POST-SUMMARY-HERE

Tiada Blackberry, Blueberry pun Jadi

Diposting oleh Suicune And the Pair of Heart On 15.03
Suicune Blog, Rifuki No Monogatari, The Tale of Rifcy
SASA


Sama dengan Nokia Communicator, Blackberry di Indonesia laris terjual bukan hanya karena fitur-fiturnya. Tak sedikit pengguna yang memilih Blackberry, terutama Blackberry Bold, dengan alasan gengsi. Kalau anggaran belum mencukupi, padahal hasrat ber-Bold tidak tertahankan, Blueberry buatan Tiongkok ini mungkin dapat dijadikan "topeng sementara". Harga ponsel yang sebenarnya bernama lengkap JinPeng ZL-9000 tersebut jauh lebih murah daripada Bold.

Dengan bantuan seorang perantara, penulis "mengimpor" satu unit Blueberry. Setelah dikonversikan ke rupiah, total biaya yang harus penulis bayar hingga Blueberry itu tiba ke Surabaya sebesar Rp 1.518.000. Bandingkan dengan Bold asli yang harga barunya saat ini mulai Rp 6.900.000, bergantung status garansi.

Bentuk fisik Blueberry secara umum mirip Bold. Di atas layar tercetak kata Blueberry lengkap dengan logo. Logo itu sebenarnya logo asli Blackberry. Namun, oleh produsen Blueberry, tampilannya di-mirror-kan. Kalau Bold menggunakan trackball sebagai tombol navigasi, Blueberry menggunakan keypad navigasi ala ponsel biasa.

Pelindung layar Bold dapat dipasangkan dengan presisi di layar Blueberry. Demikian pula dengan silicon case Bold. Pemakaian silicon case membuat sisi belakang Blueberry terlihat sama persis dengan Bold. Konsekuensinya, setiap kali hendak mengisi ulang baterai, pengguna Blueberry harus membuka silicon case tersebut.

Apakah Blueberry juga bisa digunakan untuk menikmati push e-mail Blackberry? Tidak bisa! Blueberry praktis hanya dapat dipakai untuk bertelepon dan ber-SMS. Di menu messages ponsel itu sebenarnya ada pilihan pushmail. Tetapi, cara pemakaiannya masih misterius dan kalau saja bisa, pasti takkan seandal Blackberry.

Layar 2,4 inci 262.144 warna, pemutar audio video, radio FM, slot microSD, speaker phone, game Snake, dan kamera VGA merupakan sebagian fitur Blueberry. Kamera di ponsel itu hanya dapat digunakan untuk memotret. Pengguna tak bisa memfungsikannya sebagai perekam video. Buku telepon Blueberry berkapasitas 300 nama single entry. Maksudnya, satu nama hanya dipadukan dengan satu nomor telepon.

Untuk nada dering telepon, Blueberry cuma menyediakan enam pilihan. Pengguna tak bisa menambahkan nada dering baru. Untung, pilihan nada yang terbatas itu relatif merdu dan enak didengar. Sedangkan pilihan nada dering SMS hanya empat macam.

Walaupun Blueberry memiliki dua slot kartu SIM, dua nomor yang dipasangkan tidak bisa siaga bersamaan. Pengguna harus memilih nomor mana yang ingin diaktifkan. Istilah perponselannya, Blueberry tergolong perangkat dual slot SIM card single standby.

Singkatnya, menurut penulis, fitur Blueberry sebenarnya setara dengan ponsel berharga jual Rp 500 ribuan. Satu juta rupiah selebihnya digunakan untuk membayar tampang ponsel itu yang menyerupai Blackberry Bold.

Sumber : http://kepritoday.com/content/view/17550/44/

China memang ga'ada mati nye untuk tiru meniru....

0 Response to "Tiada Blackberry, Blueberry pun Jadi"

Posting Komentar

    Wh